Halaman

Selasa, 04 Maret 2014

Big data, dan berbagai telematika kompleks akan membuat revolusi pada satu hal yang belum terjamah sepenuhnya oleh teknologi: dunia olahraga. Contohnya saja, mengenai cara sainstifik untuk berlari lebih cepat, mengayuh pedal lebih bertenaga, atau mengayun stik golf dengan sudut sempurna untuk membuat hole in one.

Teknologi, khususnya pengumpulan dan teknik analisa data oleh komputasi, akan membantu para atlet beserta staf pelatihnya untuk  mencapai target lebih cepat dan tepat. Dengan mengadopsi teknik analisa data yang sudah sering digunakan oleh perusahaan perkantoran, untuk meningkatkan kinerja dan mengukur kepuasan karyawan misalnya, target yang dituju oleh atlet dan pelatihnya bisa tercapai.

Analisis data secara cepat menjadi komponen yang sangat krusial pada dunia olahraga. Yang sekarang sudah mulai digunakan para tim olahraga dan atlet profesional untuk meningkatkan performa secara sainstifik. Berbagai perangkat wearable berteknologi tinggi telah membantunya dengan mengumpulkan dan membuat data statistik mengenai atlet.

Perangkat wearable akan mencatat tiap detak jantung, lamanya aktivitas, jarak yang ditempuh, suhu tubuh, dan pola diet yang bisa menjadi catatan bagi atlet untuk meningkatkan performa, merekrut atlet hebat, atau menghindari cedera. Sebagai contoh, teknologi seperti ini diterapkan pada atlet sepak bola yang memantau detak jantung beserta penguasaan lapangan, dan performa dalam waktu tertentu.

Data ini akan dibandingkan dengan data sebelumnya sebagai tolak ukur. Apabila statistik menunjukkan penurunan performa di lapangan secara signifikan, pada saat itulah sang pelatih harus memberikan ia istirahat untuk menghindari cedera.

Analisis data yang efektif juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas menyerang tim, atau bisa juga untuk menekan daya serang tim lawan. Misalnya, staf pelatih bisa mengumpulkan data yang menemukan bahwa lebih banyak gol yang dicetak melalui tendangan sudut. Data ini bisa diimplementasikan dan disesuaikan dengan permainan mereka. Seperti yang Manchester City lakukan, ketika mereka memenangkan Liga Primer Inggris musim 2011/12.

Contoh lain adalah yang dilakukan oleh salah satu tim NBA di Amerika. Lebih dari setengah tim di seluruh kompetisi sudah memiliki data yang dikumpulkan dalam setiap pertandingan dengan menggunakan kamera bernama SportVU. Kamera ini tersinkronisasi dengan algoritma kompleks yang dapat merekam seluruh objek di atas lapangan. Lantas data tersebut dikirim dan diproses ke komputer dengan prosesor Intel, yang kemudian dikirimkan pada pelatih berupa laporan dalam 90 detik.

Tak berhenti sampai di situ, Intel dalam kaitan ini mendukung penggunaan teknologi dalam olahraga dengan memberikan perangkat yang dapat mengambil data berbeda. Seperti jadwal perjalanan, jadwal pertandingan, kondisi cuaca, racikan formasi, dan statistik cedera pemain.

Dari semua data yang ada, kemudian dikalkulasikan dan hasilnya dibuat visualisasi untuk mendemonstrasikan pola yang bisa menggambarkan kemungkinan menang dan kalah. Pada akhirnya, data yang didapatkan jadi lebih relevan sehingga membuat dampak yang lebih besar dalam dunia olahraga.

Untuk mendapat pencapaian dalam olahraga hingga sukses, memang harus mengandalkan kerja keras, dedikasi, dan kemampuan. Namun jika dilengkapi dengan mengerjakannya secara cerdas dan berdasar data fakta di lapangan akan semakin meningkatkan performa. Dengan menggunakan komputer berprosesor Intel seorang atlet atau klub olahraga dapat mencapai keuntungan marjinal yang bisa menjadi perhitungan untuk menang dan kalah

Membangun Jaringan LAN

MEMBANGUN JARINGAN LAN.

A.   Untuk pemasangan jaringan LAN, yang pertama kita lakukan adalah  memeriksa alat dan bahan yang akan dipakai dalam pemasangan jaringan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemasangan jaringan.

B.    Pemeriksaan Alat dan Bahan
Dalam pemasangan LAN, pastikan bahwa  semua alat dan bahan yang akan kita gunakan sudah dalam keadaan baik atau layak untuk dipakai (alat dan bahan tidak rusak).
     
C.    Pemasangan kabel pada konektor

Pertama yang kita lakukan adalah pemotongan Kabel UTP yang ada kemudian dipotong-potong sesuai  dengan ukuran yang akan digunakan.




C.    Mengupas kulit kabel

kemudian yang harus dilakukan adalah mengupas Jacket kabel, kemudian dipisahkan bagian-bagian kabel.

D.   Merapikan ujung kabel

Memotong bagian-bagian kabel sehingga bagian-bagian kabel menjadi lurus. 



E.   Kemudian kabel yang sudah dipotong menjadi lurus kemudian dimasukkan ke dalam konektor.


F.  Kabel dimasukan dalam konektor harus sesuai urutannya dan dimasukan dengan benar. Berikut adalah penyusunan kabel secara Cross dan Straight.



G.   Konektor yang telah diisi dengan kabel dikripping agar supaya kabel tidak mudah lepas. Tetapi sebelum di kripping pastikan dulu kabel sudah terpasang dengan benar karena jika salah dipasang konektor akan rusak dan tidak bisa dipakai lagi.


F.   Meng-set Operasi Jaringan Pada KomputerAda beberpa langkah – langkah pengaturan jaringan  LAN didalam WINDOWS agar supaya komputer dapat digunakan untuk jaringan LAN. Berikut ini adalah langkah – langkah meng-set jaringan yaitu sebagai berikut :

Peralatan Jaringan


PERALATAN JARINGAN LAN (Local Area Network)

1.    Kabel dan Konektor RJ 45

Kabel yang dipakai adalah kabel belden UTP kabel ini yang biasanya kita lihat jika kita  kewarnet  atau ketempat yang ada jaringannya ada juga yang dinamakan kabel STP tapi pengunannya hanya untuk jaringan yang dipasang di outdoor saja jenis konektor adalah konektor RJ 45 untuk 8 pin.

 2.   Crimping Tool



Crimping tool dipakai untuk menjepit kepala konektor RJ 45 ketika telah pas dengan mata dari kabel belden sehingga membuat kepala konektor tidak bisa lepas lagi dari kabel belden.

3.  LAN Card (Kartu Jaringan)
.   



Kartu jaringan merupakan salah satu komponen utama dalam pemasangan jaringan namun dalam masa sekarang ini teknologo sudah lebih canggih maka kita tidak memerlukan lagi apa yang dinamakan dengan LAN Card karena pada mainboard yang ada sekarang ini sudah mempunyai LAN Onboard.


4.   HUB


HUB adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengkombinasikan jaringan jika terdapat banyak jaringan yang akan dipakai jumlah konektor pada HUB yang akan kita pakai tergantung pada banyak komputer yang ada. Fungsi dari HUB juga mengatur jalur jaringan yang ada sekaligus menghubungkan dari komputer A ke komputer B untuk saling bertukar informasi.


5.   Conecting Tester



    Conecting Tester ini dipakai untuk mengecek apakah jalur konektor dengan kabel telah berfungsi dengan baik atau tidak dapat diketahui dengan mengunakan  alat ini.

Rabu, 26 Februari 2014

V-SAT


V-SAT  (Very Small Aperture Terminal)

Cerita Tentang VSAT

VSAT

Very Small Aperture Terminal (VSAT ) adalah sebuah terminal penerima/pengirim sinyal satelit, atau yang juga dikenal dengan nama stasiun bumi, tapi dengan ukuran sangat kecil bila dibandingkan dengan ukuran stasiun bumi pada umumnya. Dalam sebuah system jaringan VSAT, element jaringannya dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu :
  1. Ground segment; yaitu element jaringan VSAT yang berada di bumi, yang terdiri dari HUB, dan terminal VSAT itu sendiri.
  2. Space segment, yaitu element jaringan VSAT yang terdapat di langit, yang terdiri dari satelit, dalam hal ini digunakan satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit).
Tabel di bawah ini menunjukan frekuensi yang digunakan dalam system komunikasi VSAT :

Ku-Band
C-Band
Extended C-Band
Frekuensi Transmit
14,0 - 14,5 GHz
5,925 - 6,425 GHz
6,725 - 7,025 GHz
Frekuensi Receive
10,7 - 12,75 GHz
3,625 - 4,2 GHZ
4,5 – 4,8 GHz
Gambar di bawah ini menunjukan contoh sebuah konfigurasi jaringan VSAT.
Terminal VSAT
Sebuah terminal VSAT terdiri dari InDoor Unit (IDU) dan OurDoor Unit (ODU). OutDoor Unit ialah perangkat antenna (reflector) VSAT itu sendiri, yang diameternya berkisar antara 1,8m - 3,5 m untuk C-band dan 1, m - 1,8 m untuk Ku-band.
InDoor Unit ialah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan antenna VSAT dengan terminal pelanggan lainnya. Secara umum, terminal VSAT berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal dari/ke satelit, serta dapat meneruskan sinyal informasi ke perangkat lain yang terhubung dengannya bila diperlukan.
HUB
Sebuah HUB juga terdiri dari OutDoor Unit dan InDoor Unit. Out Door Unit sebuah HUB sama dengan VSAT, yaitu berupa antenna, bedanya, antenna HUB ukurannya lebih besar dari antenna VSAT.Fungsi dari OutDoor Unit ini ialah sebagai penerima dan pengirim sinyal dari/ke satelit. Ukuran diameternya berkisar antara 2-5 m untuk HUB kecil, 5-8 m untuk HUB menengah, dan 8-10 m untuk HUB ukuran besar.
InDoor Unit dari sebuah HUB memiliki fungsi yang relative berbeda dengan InDoor Unit VSAT. Dalam InDoor Unit HUB bukan hanya terdiri dari element yang fungsinya untuk mengolah dan meneruskan sinyal, tapi terdapat element yang berfungsi sebagai Network Management System (NMS) yang berupa sebuah unit computer yang terhubung secara virtual dengan semua terminal VSAT yang dilayani oleh HUB tersebut. NMS ini berfungsi sebagai interface untuk melakukan fungsi-fungsi operasional dan administrative dalam sebuah system jaringan VSAT.
Fungsi operasional yang dapat dilakukan dari NMS antara lain adalah :
  • Melakukan konfigurasi jaringan VSAT, dengan menambah atau menghapus terminal VSAT , frekuensi carrier, dan network interface.
  • Melakukan fungsi controlling serta monitoring terhadap status dan performance setiap terminal VSAT, perangkat HUB-nya sendiri, dan juga semuah data port yang terhubung dengan jaringan VSAT tersebut.
Fungsi administrative yang dilakukan NMS antara lain ialah :
  • Melakukan fungsi pencatatan penggunaan jaringan, billing, dan security jaringan VSAT.
  • Melakukan fungsi inventory jaringan, seperti mencatat semua equipment yang terhubung dengan jaringan serta configurasinya.
Satelit
Dalam
jaringan VSAT, satelit melakukan fungsi relay, yaitu menerima sinyal dari groud segment, memperkuatnya, dan mengirimkannya lagi ke ground segment yang lain. Satelit yang digunakan dalam system jaringan VSAT ialah satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit), yaitu satelit yang mengorbit pada ketinggian 35.786 km ~ 36.000 km di atas permukaan bumi. Geosynchonous artinya satelit itu mengorbit sesuai dengan rotasi bumi, sehingga kalau dilihat dari suatu titik di bumi, satelit itu akan terlihat diam. Penggunaan satelit GEO ini menguntungkan karena terminal VSAT dapat dibuat tetap menghadap ke satelit dan tidak perlu diubah-ubah arahnya karena posisi satelitnya akan tetap terhadap terminal VSAT di bumi.
Beberapa kelebihan dari system VSAT antara lain adalah :
  • Jangkauan luas, karena menggunakan satelit GEO, maka untuk menjangkau seluruh permukaan bumi cukup digunakan 3 buah satelit.
  • Fleksible, terminal VSAT dapat ditambah dan dikurangi dengan mudah dan cepat serta dapat dipasang di mana saja.
  • Bandwidth yang digunakan dalam komunikasi satelit cukup lebar, cocok untuk komunikasi broadband.
  • Cocok untuk digunakan pada daerah dengan kondisi geograpis yang susah untuk digunakannya jaringan kabel atau terrestrial seperti kepulauan yang luas dan banyak.
Sedangkan kekurangan system VSAT antara lain adalah :
  • Jarak satelit dan bumi yang relative jauh mengakibatkan adanya delay propagasi yang signifikan.
  • Rentan tehadap kondisi cuaca dan atmosper bumi.
  • Biaya setup awal sebuah system satelit sangat mahal.